Car Condition

Model Year

Maker

Body type

Price range


Individu dan Keluarga
i.                    Individu
Pengertian Individu
                         Selama ini kita sering mendengar kata individu dalam kehidupan sehari-hari, namun apakah kita mengetahui makna dan pengertian sebenarnya dari kata “individu” ? untuk itu disini saya akan mengulas sedikit pengertian yang berkaitan dengan individu menurut pemikiran dari beberapa ahli yang mengapresiasikan pemikirannya tentang individu. 
 Yang pertama, diungkapkan oleh Marthen Luter, yang mengatakan Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga yang dimaksud diatas merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.  Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. Dan yang terakhir adalah rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat
Pemikiran mengenai individu yang kedua diungkapkan oleh Viniagustia, yang menafsirkan individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.  individu menyangkut kepada tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam hidup manusia. Individu merupakan kesatuan terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Serta terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah,dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Hubungan individu dengan individu lainnya, akan  menjadi lebih bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku masa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dankecakapannya.
            Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luardan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut, seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.

Tujuan Manusia sebagai makhluk individu
Seperti yang kita ketahui bahwa segala aspek dalam kehidupan ini pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan manusia selaku makhluk individu. Tujuan-tujuan individu adalah sebagai berikut :
1. Setiap individu memiliki tujuan dan dorongan naluri untuk dapat  mempertahankan kelangsungan hidupnya.
 Naluri mempertahankan kelangsungan hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan, minum dan perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan dimana manusia tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan teknologi. Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara/alat yang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup perlatan modern/mesin saja. Panah unutk berburu, bertani berpindah-pindah dan alat/cara sederhana lain termasuk ke dalam teknologi. Kebutuhan manusia sangat beragam dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok dengan individu lainnya.

2. Untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan.
            Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman (safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak/berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun dari bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan.

3. Mencari kepuasan dan ingin mengetahui segala hal yang ada di sekitar individu tersebut.
            Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti daratan, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu. Pertanyaan ”apa, mengapa, bagaimana dan siapa” telah melahirkan sistem pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara/alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia.
            Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi nalri ingin tahu dan mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok.

4. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, mendapatkan perlindungan, serta rasa aman dengan lingkungan disekitarnya. 
            Individu sebagai manusia adalah  makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri   dengan lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar berjalan, belajar makan, belajar berpakaian, belajar membaca, belajar membuat sesuatu dan sebagainya, memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
            Menurut Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
            Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam rumah, pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.

5. Memiliki status dan peran dalam masyarakat.
            Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
            Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
            Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam:
a) Ascribed status
Yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti anak yang bergelar raden, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalm status ini.
b) Achieved status,
Yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi.
            Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakainnya, seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.

Logika Mengenai Individu
       Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antar jiwa dan raganya. Seperti yang dikatakan oleh para ahli psikologi modren yang menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktifitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu-persatu terlepas daripada yang lain.
            Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Sehubungan dengan itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut : kepribadian adalah organisasi dinamis daripada system-sistem psycho-physik dalam individu yang turut menetukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
            Untuk menjadi individu yang “mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adlah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Menurut Siegmund Freud, superego pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun.
            Setiap individu mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti tersendiri terhadap suatu objek. Sebagai contoh lihatlah teman di sekitar kita, apakah kita dengan teman yang ada di sekitar kita memiliki sifat atau kepribadian yang sama? Tentu tidak. Tuhan menciptakan seorang individu dengan fisik yang berbeda, apabila tuhan menciptakan manusia dengan fisik yang serupa mungkin kita tidak dapat membedakan individu yang satu dengan individu lainnya. Sifat, bakat, dan kecerdasan yang dimiliki setiap manusia juga berbeda, karena pada hakikatnya kita sebagai individu harus saling melengkappi satu dengan yang lainnya. Individu tidaklah dapat hidup sendiri, melainkan butuh orang lain untuk dapat hidup dan melanjutkan kehidupannya di dunia ini. Dengan demikian individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek.






ii.                  Keluarga
 Pengertian Keluarga
       Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang keluarga, yang mencakup pengertian, tujuan, logika, serta penjeasan lainnya. Namun sebelum membahas lebih dalam mengenai keluarga ada baiknya kita mengetahui pengertian atau arti sebenarnya dari keluarga agar kita dapat lebih mudah dalam memahami bahasan pada materi ini.
                        Terdapat banyak pengertian mengenai keluarga, yang pertama  diketahui bahwa Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu : "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota".  Jadi menurut penafsiran diatas, keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. 
Apabila dilihat dari pengertian keluarga secara biologis menunjukan ikatan keluarga antara ibu, ayah dan anak yang berlangsung terus karena adanya hubungan darah yang tak mungkin dihapus. Dalam upaya untuk saling mempengaruhi, memperhatikan, dan saling menyerahkan diri terkandung perwujudan peran dan fungsi orang tua. Keluarga merupakan unit sosial pertama dan utama sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak. Untuk itu baik buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak.

Dalam pengertian sosiologis, secara umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh hubungan darah dan masing-masimg anggotanya mempunyai peranan yang berlainan sesuai dengan fungsinya.
Dalam pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri (Soelaeman, 1994:5-10).
Dalam pengertian pedagogis, keluarga adalah “satu” persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan bermaksud untuk saling menyempurnakan diri. Dalam usaha saling melengkapi dan saling menyempurnakan diri itu terkandung perealisasian peran dan fungsi sebagai orang tua (Soelaeman, 1994:12).
Kalau kita mempersempit pengertiannya, keluarga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-orang yang bertempat tinggal dalam satu atap rumah dimana satu sama lainnya saling ketergantungan (BKKBN, 1990:37). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dikatakan keluarga adalah mereka yang tinggal di dalam satu rumah atau satu atap baik itu adanya ikatan darah maupun bukan ikatan darah. Jadi dalam hal ini, pengertian keluarga dibatasi oleh tempat tinggal.
Terdapat pula pengertian keluarga menurut beberapa ahli berikut yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian keluarga. Diantaranya sebagai berikut :
Menurut  S. Bogardus menyatakan bahwa: Keluarga adalah kelompok terkecil yang biasanya terdiri dari seorang ayah dengan seorang ibu serta satu atau lebih anak-anak. Dimana ada keseimbangan, kselarasan kasih sayang dan tanggung jawab serta anak menjadi orang yang berkepribadian dan berkecenderungan untuk bermasyarakat (S. Bogardus, 1982:57).
Menurut Sigmund Freud:  Keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu berdasarkan pada libido seksualitas, jadi keluarga itu merupakan manifestasi daripada dorongan seksual, sehingga kehidupan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami istri. Jadi keluarga itu merupakan perwujudan dari adanya perkawinan antara pria dan wanita, sehingga keluarga itu merupakan perwujudan dorongan seksual. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh langsung terhadap perkembangan individu sebelum atau sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.
Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. 
Soerya wangsanegara mengatakan : “Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan”.
Soerjono Soekanto : Keluarga adalah unit/satuan masyarakat kecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dari masyarakat .
Definisi keluarga menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Sedangkan, definisi keluarga menurut Departemen Kesehatan RI (1998) : Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 

Definisi secara umum : Keluarga adalah unit sosial atau kelompok sosial terkecil yang terdiri dari seorang ayah, ibu, satu atau lebih anak atau tanpa anak yang di ikat suatu perkawinan dimana di dalamnya terjadi adanya kasih sayang dan tanggung jawab dan dimana di dalamnya anak-anak dipelihara untuk menjadi seorang yang mempunyai rasa sosial.
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu” (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 14).
Elliot  And Merrill : “…a group of two or more person residing together who are related by blood marriage or adaption.” adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang hidup  bersama, atas dasar ikatan darah, perkawinan, atau adopsi. 
Khairuddin : keluarga adalah hubungan yang terjadi antar seketurunan maupun tambahan (adopsi) yang di atur oleh perkawinan secarah dengan keturunan-keturunan mereka yang merupakan satu kesatuan khusus.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
- Unit terkecil dari masyarakat
 - Terdiri atas 2 orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
 - Hidup dalam satu rumah tangga
- Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
 - Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga 
- Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing diciptakan, mempertahankan     suatu kebudayaan.

Tujuan Keluarga
Setelah saya membaca dan memahami materi ini saya dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari dibentuknya keluarga itu sendiri, yaitu :
1.      Dibentuknya keluarga bertujuan untuk menghasilkan keturunan, dan meneruskan garis keturunan yang telah ada sejak jaman nenek moyang kita dahulu. Agar sebuah keluarga tidak punah ditelan masa maka terus dibentuk keluarga baru mulai sebagai generasi penerus keluarga tersebut.
2.      Membentuk kepribadian, Karena keluarga adalah tempat kita belajar sejak kecil, jadi keluarga sangat menentukan kepribadian seseorang seiring dengan berjalannya mausia menuju suatu proses kedewasaan.
3.      Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri, jadi anggota keluarga merupakan kerabat yang paling dekat dengan kita untuk menemani, membantu, dan menjalani segala aspek dalam kehidupan ini.
4.      Menciptakan  tempat perlindungan dan memberikan rasa aman pada anggota di dalamnya.
5.      Memenuhi kebutuhan baik secara jasmani- rohani ataupun fisik – physicis.
6.      Mendidik generasi penerus keluarga agar menjadi pribadi yang sukses dan mampu membawa nama baik keluarga.
7.      Menciptakan kehidupan yang harmonis, selaras, serasi, dan seimbang. Agar tercipta kebahagiaan dalam hidup.
 Fungsi  Keluarga
Adapun fungsi-fungsi keluarga yang berhubungan dengan sistem sosial yang luas adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi Reproduksi
Keluarga pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai generasi penerus, yang dalam arti bahwa sesungguhnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk mempunyai anak dalam mempertahankan kelangsungan keturunan keluarga tersebut.
2.      Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi ialah proses belajar, bersikap, berperilaku, dan berkehendak mengenai aturan-aturan, norma-norma dan tata nilai di dalam kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi ini merupakan proses memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai, norma-norma baru di dalam masyarakat. Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga terutama anak, karena pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai adalah di dalam keluarga. Bagaimana si anak mengetahui peran dan statusnya di masyarakat, keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada anak agar anak dapat memainkan peran dan statusnya dengan benar di dalam masyarakat.
3.      Fungsi Afeksi
Keluarga memberikan cinta dan kasih, dalam arti bahwa di dalam keluarga ada rasa kasih sayang dan cinta kasih antar sesama anggota keluarga. Sehingga terdapat ikatan batin yang kuat di dalam keluarga. Karena pada dasarnya dalam kehidupan manusia, tidak hanya kebutuhan lahiriah saja yang harus dipenuhi tetapi kebutuhan rohani juga sangat penting karena akan berpengaruh pada perilaku anak.
4.      Fungsi Proteksi atau Perlindungan
Keluarga juga sebagai lembaga yang memberikan perlindungan bagi anggota keluarganya, sehingga akan menimbulkan rasa aman dan tentram.
5.      Fungsi Ekonomi
Keluarga mempunyai fungsi sebagai alat ekonomi untuk mencari nafkah dan mengatur keluarganya. Di dalam keluarga juga terdapat kegiatan ekonomi, seperti kegiatan produksi dan konsumsi.
6.      Fungsi Religius
Keluarga mempunyai fungsi untuk meletakkan dan menanamkan dasar-dasar agama bagi anak dan anggota keluarga.
7.      Fungsi Pendidikan                        
Keluarga mempunyai fungsi untuk mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara formal. Fungsi ini juga untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
8.      Fungsi Rekreasi
Keluarga mempunyai fungsi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anggota keluarganya.
9.      Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
10.  Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
Logika Mengenai keluarga
Disini saya akan menguraikan secara singkat mengenai pandangan saya tentang keluarga. Setelah saya membaca hal-hal yang berkaitan dengan keluarga dari berbagai sumber maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Menurut saya Keluarga merupakan hubungan atau ikatan yang paling dekat dengan kita.  Karena anggota dalam keluarga itu sendiri adalah orang-orang yang sedarah atau seketurunan dengan kita, kalau pun ada anggota tambahan (adopsi) mereka tetap  merupakan suatu satuan yang khusus.
Keluarga biasanya terdiri dari orang tua (ibu dan ayah), dan anak. Dalam keluarga kita pertama kali mengenal beberapa aspek kehidupan yang ada, dalam keluarga seorang anak belajar berbicara,berjalan, mengenal lingkungan sekitar, serta masih banyak hal-hal lain yang berawal dari keluarga. Keluarga merupakan tempat kita pulang setelah menjalani berbagai aktivitas diluar rumah. Oleh karena itulah keluarga adalah tempat yang paling dekat dengan kita.
Keluarga dapat dikatakan sebagai media sosialisasi yang pertama, karena sejak kecil kita hidup dan dibesarkan di dalam keluarga. Sehingga keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal pembentukan karakter individu dan keluarga memiliki peran sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak. Untuk itu baik buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati, dan merasakan segala aspek kehidupan yang tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai kerangka acuan di setiap tindakannya dalam menjalani kehidupan. Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga juga mengantarkan kita menuju suatu proses kedewasaan,sebuah proses sebelum kita terjun langsung ke dalam lingkugan masyarakat yang lebih luas dan beraneka ragam. Dengan keluargalah kita menjadi seorang individu yang memiliki kepribadian khas. Begitulah nilai-nilai  yang saya ambil tentang keluarga. Apabila terdapat kesalahan dalam menafsirkan, dan dalam menuliskan kata-kata mohon dimaklumi. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Sumber :
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_jkr_054043_chapter2.pdf


iii.Masyarakat
A.   Pengertian Masyarakat
                Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
                Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
                Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
# PETER L. BERGER
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
# MARX
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya

# GILLIn & GILLIN
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

# HAROLD J. LASKI
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama

# ROBERT MACIVER
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)

# SELO SOEMARDJAN 
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan

# HORTON & HUNT
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan

# MANSUR FAKIH
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan  (equilibrium) dan harmoni.
B.    Logika mengenai Masyarakat
            Menurut saya masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah kelompok antara sesama manusia yang memiliki hubungan satu dengan lainnya, dan membentuk suatu keterkaitan dalam sebuah wadah tertentu.
             Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan caranya bermata pencahariannya. Ada masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
     Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat bandsukuchiefdom, dan masyarakat negara.
     Sebuah kelompok dikatakan sebagai masyarakat apabila kelompok tersebut hidup bersama dalam suatu hubungan yang memiliki suatu aturan atau sistem yang mengatur kehidupan kelompok tersebut. Untuk menciptakan masyarakat yang rukun dan harmonis terdapat aturan-aturan yang ditetapkan dalam kehidupan masyarakat atau lebih dikenal dengan sebutan tatanan masyarakat yang diatur mulai dari struktur terendah sampai dengan struktur yang tinggi dan tertinggi. Misalnya di linggkungan kita terdapat Rukun tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), Keduanya merupakan sebuah tatanan masyarakat yang mengatur kehidupan bermasyarakat atau bertetangga . Apabila diperlukan dan tatanan masyarakat tersebut semakin meluas tetapi masih dalam satu pola pemikiran, perasaan, dan minat yang sejalan maka dibentuklah tatanan masyarakat yang lebih luas lagi seperti Dusun, kelurahan, dan begitu seterusnya. Aturan-aturan tersebut kemudian didistribusikan kembali kepada masyarakat dengan konsekuensi apabila menaati peraturan tersebut dan sanksi atas setiap pelanggaran terhadap aturan yang telah dibuat.
                 Keberadaan masyarakat sangat berpengaruh bagi individu-individu yang hidup di dalamnya. Setiap individu tidak mungkin hidup tanpa bergaul dengan keadaan dalam sebuah masyarakat. Selain itu, banyak hal yang dapat kita peroleh dari kehidupan bermasyarakat. Bersosialisasi adalah inti utama kehidupan masyarakat bagi individu-individu yang ingin berkembang. 
C.     Tujuan Mayarakat
Menurut pendapat saya adanya masyarakat dalam kehidupan ini dibuat untuk memenuhi tujuan berikut :
·         Menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama manusia
·         Membentuk suatu wadah perkumpulan guna meningkatkan potensi diri dan menemukan jati diri
·         Agar dapat saling membantu atau tolong-menolong antar sesama manusia, karena pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri.
·         Dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
·         Mewujudkan nilai-nilai serta norma-norma kehidupan bermasyarakat yang ada.

D.     Fungsi masyarakat
Masyarakat memiliki peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu sebagai berikut :
 1.       Untuk melatih dalam bersosialisasi
2.     Menumbuhkan sifat gotong-royong, saling membantu terhadap sesama, serta belajar memiliki tenggang rasa antar sesama
3.       Memberikan pengalaman untuk bersosialisasi
4.       Menumbuhkan rasa percaya diri pada individu
5.       Mengajarkan untuk mengenal lingkungan
6.    Sebagai sarana untuk menemukan jati diri dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap individu.
7.       Sebagai media pembelajaran untuk mengenal bagaimana bersosialisasi dan
8.       Melatih kebersamaan 
E. Contoh Kegiatan dalam Masyarakat
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan atau organisasi yang ada di dalam lingkungan masyarakat:
1.      Karang taruna, Baik di Tingkat RT maupun RW
2.      Remaja masjid di sekitar tempat tinggal
3.       Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM)
Sedangkan, contoh  kegiatan-kegiatan yang berguna untuk individu di masyarakat adalah sebagai berikut :
1.       Kegiatan posyandu
2.       Kegiatan siskamling
3.       Gotong royong membersihkan lingkungan
4.       Mengumpulkan barang bekas
5.       Mengadakan lomba pada hari-hari istimewa seperti 17 agustus, maulid nabi dan lain-lain.
Sumber :                                                                        http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat                                               http://yadisetiawan.blogspot.com                                                                                                   http://carapedia.com


Leave a Reply